Bullying merupakan tindakan yang tidak bisa dibiarkan terjadi di mana pun, termasuk di lingkungan kampus. Bullying di kampus dapat terjadi dalam berbagai bentuk, mulai dari pelecehan verbal, intimidasi, hingga cyberbullying. Hal ini dapat berdampak sangat negatif bagi korban, baik secara fisik maupun mental.
Salah satu contoh bullying di kampus adalah kasus dimana seorang mahasiswa seringkali diperlakukan dengan tidak hormat oleh teman-temannya. Mereka sering melakukan lelucon yang merendahkan atau menghina mahasiswa tersebut di depan umum. Tindakan seperti ini dapat membuat korban merasa rendah diri, stres, bahkan depresi.
Untuk mengatasi bullying di kampus, diperlukan kerjasama dari seluruh pihak terutama pihak kampus itu sendiri. Pihak kampus harus memiliki kebijakan yang jelas terkait dengan tindakan bullying dan memberikan sanksi yang tegas bagi pelaku. Selain itu, penting juga untuk meningkatkan kesadaran dan edukasi bagi seluruh civitas academica tentang bahaya dan dampak negatif dari bullying.
Selain itu, penting juga bagi mahasiswa yang menjadi korban bullying untuk tidak diam saja. Mereka harus berani melaporkan tindakan bullying yang mereka alami ke pihak yang berwenang agar tindakan bisa diambil. Selain itu, penting juga untuk mencari dukungan dari teman-teman atau keluarga agar tidak merasa sendirian dalam menghadapi masalah tersebut.
Dengan adanya kesadaran dan tindakan yang tepat dari seluruh pihak, diharapkan bullying di kampus dapat diminimalisir bahkan dihilangkan. Lingkungan kampus yang aman dan nyaman akan menjadi tempat yang lebih baik untuk belajar dan berkembang bagi seluruh mahasiswa.
Referensi:
1. Kompas.com. (2021). “Mengenal Ciri-ciri Bullying dan Dampaknya Bagi Korban”. Diakses melalui
2. UNICEF. (2021). “Preventing bullying in schools”. Diakses melalui
